Jumat, 06 Agustus 2010

Al Kindi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahamat sekalian alam . Seiring dengan itu , tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini .
Makalah ini menjelaskan tentang epistemologi al- kindi . Al- Kindi merupakan nama yang diambil dari suku yang menjadi asal cikal bakalnya , yaitu Banu Kindah . Banu Kindah adalah suku keturunan Kindah yang sejak dulu menempati daerah selatan Jazirah Arabyang tergolong memiliki apresiasi kebudayaan yang cukup tinggi dan banyak dikagumi orang . Sedangkan nama lengkap Al- Kindi adalah Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq As- Shabbah bin imron bin Isma'il al- Asy'ad bin Qays al- Kindi . Lahir pada tahun 185 H (801 M) di Kuffah . Ayahnya Ishaq As- Shabbah adalah gubernur Kuffah pada masa pemerintahan al- Mahdi dan Harun ar-Rasyid dari bani Abbas . Ayahnya meninggal beberapa tahun setelah al- Kindi lahir .
Penulis menyadari akan kekurangan dari makalah ini . Karena “ Tak ada gading yang tak retak ”. Oleh karena itu , saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat berguna bagi pembaca .


Penulis

Kamis, 05 Agustus 2010

Perkembangan Individu

Perkembangan Individu
1. Apa perkembangan individu itu?
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
2. Apa yang dimaksud dengan sistematis ?
Sistematis adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh : kemampuan berbicara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan intelektual atau kognitifnya. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring dengan kesiapan otot-otot kaki. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis kelamin lain akan seiring dengan kematangan organ-organ seksualnya.

SEJARAH BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM

SEJARAH BANGSA ARAB
SEBELUM ISLAM

Haruslah kita ketahui walaupun agak sedikit keadaan bangsa Arab sebelum datang agama Islam, karena bangsa Arablah bangsa yang mula-mula menerima agama Islam.
Sebelum datang agama Islam, mereka telah mempunyai berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup. Agama baru ini pun datang membawa akhlak, hukum-hukum dan peraturan-peraturan hidup.
Jadinya agama baru ini datang kepada bangsa yang bukan bangsa baru. Maka bertemulah agama Islam dengan agama-agama jahiliah, peraturan-peraturan Islam dengan peraturan-peraturan bangsa Arab sebelum Islam. Kemudian terjadilah pertarungan yang banyak memakan waktu. Pertarungan-pertarungan ini baru dapat kita dalami, kalau pada kita telah ada pengetahuan dan pengalaman sekedarnya, tentang kehidupan bangsa Arab, sebelum datangnya agama Islam.