TENTANG SYARAT DAN SIFAT SHALAT (Fiqih Kontekstual)
Menurut Pandangan Para Imam
1. Tentang menutup aurat
a. Menurut Abu Hanifah, Syafi’I dan Ahmad:
Menutup aurat termasuk syarat sah shalat. Shalat dalam keadaan aurat terbuka berarti tidak sopan, menyebabkan seseorang –selamanya—tidak akan masuk dalam “lingkaran” shalat. Artinya, ia sama dengan orang yang belum (tidak) mengerjakan shalat. Atau sebagaimana orang yang mengerjakan shalat dalam keadaaan –membawa—najis; tidak sah.
b. Menurut pengikut Imam Malik, ada dua macam:
1. Menutup aurat termasuk salah satu syarat sah shalat, bagi yang mampu. Sedemikian, sehingga jika seseorang mampu menutup aurat tetapi melakukan shalat dengan keadaan terbuka, maka batal shalatnya.